PRINSIP
1. ALT
Pertumbuhan
koloni bakteri dari sampel makanan / minuman diinokulasikan pada media lempeng agar NA
dengan cara spread menggunakan ose L
kemudian di inkubasi pada suhu 370C selama 24 jam.
2. MPN
Uji
penduga : pertumbuhan bakteri dari
sampel makanan/minuman yang ditanam pada
LB (Lactosa Borth) kemudian diinkubasi pada suhu 370C selama 2 x 24
jam.
Uji
penegas : meneruskan pengujian penduga
yang positif pada media Briliant Green Lactose Broth (BGLB) kemudian diinkubasi
pada suhu dan waktu tertentu.
3. Uji
Metabolisme Bakteri
Pertumbuhan bakteri
gram positif dari sampel makanan/minuman diinokulasikan pada media BAP
sedangkan bakteri gram negatif diinokulasi pada media MC, kemudian keduanya
diinkubasikan pada suhu 370C selama 24 jam.
DASAR TEORI
Berbagai macam uji mokrobiologis dapat
dilakukan terhadap bahan pangan, meliputi uji kuantitatif mikroba
untuk menentukan daya tahan suatu makanan, uji kualitatif bakteri patogen untuk
menenetukan tingkat keamanan dan uji indikator untuk menentukan tingkat
sanitasi makanan tersebut. Pengujian yang dilakukan terhadap tiap bahan pangan
tidak sama tergantung berbagai faktor, seperti jenis dan komposisi bahan
pangan, cara pengepakan dan penyimpanan serta komsumsinya, kelompok konsumen
dan berbagai faktor lainnya (Dirjen POM., 1979).
Metode MPN biasanya biasanya dilakukan
untuk menghitung jumlah mikroba di dalam contoh yang berbentuk cair, meskipun
dapat pula digunakan untuk contoh berbentuk padat dengan terlebih dahulu
membuat suspensi 1:10 dari contoh tersebut (Fardiaz, 1993).
Metode MPN digunakan medium cair di
dalam tabung reaksi, dimana perhitungannya dilakukan berdasarkan jumlah tabung
yang positif yaitu yang ditumbuhi oleh jasad renik setelah inkubasi pada suhu
dan waktu tertentu. Pengamatan tabung yang positif dapat dilihat dengan
mengamati timbulnya kekeruhan atau terbentuknya gas di dalam tabung kecil
(tabung Durham) yang diletakkan pada posisi terbalik, yaitu untuk jasad renik
pembentuk gas.
Dalam metode MPN, pengenceran harus
dilakukan lebih tinggi daripada pengenceran dalam hitungan cawan, sehingga
beberapa tabung yang berisi medium cair yang diinokulasikan dengan larutan
hasil pengenceran tersebut mengandung satu sel, beberapa tabung yang lainnya
mengandung lebih dari satu sel atau tabung lainnya tidak mengandung sel. Dengan
demikian setelah inkubasi, diharapkan terjadi pertumbuhan pada beberapa tabung
yang dinyatakan sebagai tabung positif, sedangkan tabung lainnya negatif.
Standar plate Count (Angka Lempeng
Total) adalah menentukan jumlah bakteri dalam suatu sampel. Dalam test tersebut
diketehui perkembangan banyaknya bakteri dengan mengatur sampel, di mana total
bakteri tergantung atas formasi bakteri di dalam media tempat tumbuhnya dan
masing-masing bakteri yang dihasilkan akan membentuk koloni yang tunggal (Djide
M. Natsir., 2005)
Metode MPN merupakan uji deretan tabung yang
menyuburkan pertumbuhan koliform sehingga diperoleh nilai untuk menduga jumlah
koliform dalam sampel yang diuji. Uji positif akan menghasilkan angka indeks.
Angka ini disesuaikan dengan tabel MPN untuk menentukan jumlah koliform dalam
sampel. (Sesilia,R.2011)
Mikroba
yang terkandung dalam makanan bisa menyebabkan terjadinya kerusakan
mikrobiologis pada makanan sehingga tidak layak untuk dikonsumsi. Untuk
mengetahui layak atau tidaknya suatu bahan makanan untuk dikonsumsi oleh
masyarakat, perlu dilakukan pengujian mikroba yang terkandung dalam makanan
tersebut, salah satu cara tersebut adalah dengan analisis kuantitatif
mikrobiologi pada bahan pangan (Buckle 1987). Cara ini sangat penting dilakukan
untuk mengetahui mutu bahan pangan. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk
mengetahui jumlah jasad renik di dalam suatu suspensi atau bahan.
Cara-cara tersebut dibedakan menjadi beberapa kelompok, yaitu:
A.
Perhitungan jumlah sel
1. Hitungan mikroskopis
2. Hitungan cawan
3. MPN (Most Probable Number)
B.
Perhitungan massa sel secara langsung
1. Volumetric
2. Gravimetric
3. Kekeruhan (turbidimeter)
C.
Perhitungan massa sel secara tak langsung
1. Analisis komponen sel (protein, DNA,
ATP)
2. Analisis produk katabolisme (metabolit
primer, metabolit sekunder, panas)
3. Analisis konsumsi nutrien (karbon,
nitrogen, oksigen, asam amino, mineral).
(Waluyo
2007).
Uji Angka Lempeng Total
Metode kuantitatif digunakan untuk mengetahui jumlah
mikroba yang ada pada suatu sampel, umumnya dikenal dengan Angka Lempeng Total
(ALT). Uji Angka Lempeng Total (ALT) dan lebih tepatnya ALT aerob mesofil atau
anaerob mesofil menggunakan media padat dengan hasil akhir berupa koloni yang
dapat diamati secara visual berupa angka dalam koloni(cfu) per ml/g atau
koloni/100ml. Cara yang digunakan antara lain dengan cara tuang, cara tetes dan
cara sebar (BPOM, 2008).
Prinsip pengujian Angka Lempeng Total menurut Metode
Analisis Mikrobiologi (MA PPOM 61/MIK/06) yaitu pertumbuhan koloni bakteri
aerob mesofil setelah cuplikan diinokulasikan pada media lempeng agar dengan
cara tuang dan diinkubasi pada suhu yang sesuai. Pada pengujan Angka Lempeng
Total digunakan PDF (Pepton Dilution Fluid) sebagai pengencer sampel dan
menggunakan PCA (Plate Count Agar) sebagai media padatnya. Digunakan juga
pereaksi khusus Tri Phenyl tetrazalim Chlotide 0,5 % (TTC).
Prosedur pengujian Angka Lempeng Total menurut Metode
Analisis Mikrobiologi (MA PPOM 61/MIK/06) yaitu dengan cara aseptik
ditimbang 25 gram atau dipipet 25 ml sampel ke dalam kantong stomacher steril.
Setelah itu ditambahkan 225 ml PDF, dan dihomogenkan dengan stomacher selama 30
detik sehingga diperoleh suspensi dengan pengenceran 10-1. Disiapkan 5 tabung
atau lebih yang masing-masing telah diisi dengan 9 ml PDF. Hasil dari
homogenisasi pada penyiapan sampel yang merupakan pengenceran 10-1 dipipet
sebanyak 1 ml kedalam tabung PDF pertama, dikocok homogeny hingga diperoleh
pengenceran 10-2. Dibuat pengenceran selanjutnya hingga 10-6 atau sesuai
dengan pengenceran yang diperlukan. Dari setiap pengenceran
dipipet 1ml kedalam cawan petri dan dibuat duplo, ke
dalam setiap cawan dituangkan 15-20 ml media PDA yang sudah ditambahkan 1%TTC
suhu 45°C. Cawan petri segera digoyang dan diputar sedemikian rupa hingga
suspense tersebar merata. Untuk mengetahui sterilitas media dan pengencer
dibuat uji kontrol (blangko). Pada satu cawan diisi 1 ml pengencer dan media
agar, pada cawan yang lain diisi media. Setelah media memadat, cawan diinkubasi
suhu 35-37°C selama 24-46 jam dengan posisi dibalik. Setelah itu jumlah koloni
yang tumbuh diamati dan dihitung.
KEUNTUNGAN DAN KELEMAHAN
DARI ALT
Keuntungan dari metode pertumbuhan agar atau metode
uji Angka Lempeng Total adalah dapat mengetahui jumlah mikroba yang dominan.
Keuntungan lainnya dapat diketahui adanya mikroba jenis lain yang terdapat
dalam contoh.
Adapun kelemahan dari metode ini adalah :
1) Kemungkinan
terjadinya koloni yang berasal lebih dari satu sel mikroba, seperti pada
mikroba yang berpasangan, rantai atau kelompok sel.
2) Kemungkinan ini
akan memperkecil jumlah sel mikroba yang sebenarnya. Kemungkinan adanya jenis
mikroba yang tidak dapat tumbuh karena penggunaan jenis media agar, suhu, pH,
atau kandungan oksigen selama masa inkubasi.
3) Kemungkinan ada
jenis mikroba tertentu yang tumbuh menyebar di seluruh permukaan media agar
sehingga menghalangi mikroba lain. Hal ini akan mengakibatkan mikroba lain
tersebut tidak terhitung.
4) Penghitungan dilakukan
pada media agar yang jumlah populasi mikrobanya antara 30 – 300 koloni. Bila
jumlah populasi kurang dari 30 koloni akan menghasilkan penghitungan yang
kurang teliti secara statistik, namun bila lebih dari 300 koloni akan
menghasilkan hal yang sama karena terjadi persaingan diantara koloni.
5) Penghitungan
populasi mikroba dapat dilakukan setelah masa inkubasi yang umumnya membutuhkan
waktu 24 jam atau lebih (Buckle, 1987).
Mac Conkey Agar (MCA)
Pembenihan
ini bersifat selektif untuk hasil gram negatif, baik Enterobacteriateae
maupunyang non fermented basilgram negative, sedangkan bakteri lain umumnya
tidak tumbuh /tumbuh dengan tidak subur. Persenyawaan utama dalam media ini
adalah laktosa, garamempedu dan nerah netral. Media ini menghambat pertumbuhan
bakteri garam positif yangdisebabkan oleh garam empedu dan kristal violet,
bakteri gram negatif yang tumbuh
di bedakan dalam kemampuannya memfermentasekan aktosa. Koloni dari bakteri yangmemfermentasekan
laktosa berwarna merah bata dan di kelilingi oleh endapan garamempedu. Endapan
ini di sebabkan oleh penguraian laktosa menjadi asam yamg bereaksidengan garam
empedu. Bakteri yang tidak memfermentasekan laktosa biasanya
bersifat pathogen. Golongan bakteri ini tidak memperlihatkan perubahan pada media. Warna kolonidi
lihat pada bagian koloni terpisah.
Blood Agar
Media ini di
gunakan untuk menumbuhkan mikro organisme yang sulit untukdibiakan dan juga
untuk membedakan kelompok mikroorganisme yang melisis atau tidakmelisiskan
butir darah merah. Agar darah terdiri dari bahan dasar yang mengandung 5%darah
domba. Lisis butir darah merah terlihat sebagai wilayah jernih di sekitar
koloni. Bila proses lisis sempurna akan terlihat di wilayah yang
benar-benar jernih dan jenis hemalisisnyadi sebut beta – hemolisis. Bila proses
lisis tidak sempurna dan media berwarna kehijauanmaka jenis hemolisisnya di
sebut Alpha Hemolisis. Bakteri yang tidak mampu
melisiskan butir darah dan tidak menyebabkan perubahan nyata pada media tersebut disebut
gammahemolisi. Kelompok mikro organisme yang sering di bedakan berdasarkan
kemampuanmelisiskan butir darah merah adalah sreptococcus dan staphylococcus,
proses hemolisis disebabkan oleh enzim yang di lepas mikro organisme.
Alat dan Bahan
Alat :
Beaker glass
Mortar
Pinset
Tabung reaksi + rak
Pipet ukur
Ball pipet
Bunsen
Inkubator
Oven
Cawan petri
Ose bulat
Ose L
Bahan :
Sampel uji
Media NA
Media MC
Media BAP
Aquadest steril
Alkohol 70%
Kertas coklat
Cara kerja :
1.
Menyiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan.
2.
Mengguanakan APD lengkap.
3.
Mengencerkan bahan pangan dengan
pengenceran 10-1, 10-2, 10-3.
4.
Masing – masing pengenceran ditanam pada
media LB single sebanyak 1 ml dengan tabel MPN 3 3 3.
5.
Kemudian inkubasi pada suhu 370C
selama 48 jam.
Jika media LB positif dilakukan uji
selanjutnya yaitu uji penegas. Pada uji penegas ini bakteri yang telah tumbuh
pada media LB ditanam di media BGLB dengan ose bulat, kemudian diinkubasi pada
suhu dan waktu tertentu, tergantung
bakteri apa yang akan diketahui jika koliform non fekal menggunakan suhu 370C
selama24 jam sedangakan jika yang ingin diketahui bakteri koliforn fekal
menggunakan suhu 440C selama 24 jam.
Menanam
di media NA, MC, BAP
1. Pengenceran
sampel 10-1, ditanam pada media MC dan BAP dengan cara gores
2. Pengenceran
10-1 juga ditanam pada media NA dengan cara spread menggunakan ose
L.
3. Kemudian
diinkubasi pada suhu 370C selama 24 jam.
Jika
pada media MC atau BAP ditumbuhi bakteri, maka dilakukan pengecatan gram untuk
mengetahui jenis bakteri yang tumbuh di media MC atau BAP.
Interpretasi
Hasil :
LB
(+) : adanya
perubahan warna merah menjadi kuning karna bakteri memfermentasikan laktosa dan
terbentuknya gas >10% pada tabung durham.
BGLB
(+) : adanya kekeruhan
pada media dan terbentuknya gas >10% pada tabung durham.
NA,
MC, BAP (+) : ditumbuhi koloni
bakteri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar