Halaman

Selasa, 27 Oktober 2015

Aku jatuh cinta pada sepi



Aku jatuh cinta pada sepi yang mengajarkanku
Bahwa tak selamanya aku mendapatkan apa yang aku mau
Ada kalanya aku mengiklaskan
Bukan karena menyerah
Namun ada sesuatu yang memang tidak bisa dipaksakan

Aku jatuh cinta pada sepi yang menamparku

Jumat, 16 Oktober 2015

Tak bisakah jika aku tak memiliki perasaan ini?



Memang kita tak pernah pernah berjumpa
Bahkan untuk saling menyapa pun adalah peristiwa yang langka
Namun tiap kali aku menutup mata
Bayangmulah yang selalu tercipta

Senin, 12 Oktober 2015

Ketika Rara Jatuh Cinta (2)



Tau kah kamu
Banyak cibiran tertuju kepadaku
Mereka meragukaku
Meremehkanku
Memandangku sebelah mata

Bereka berulah bahwa aku tak pantas untukmu
Tak mampu mengimbangi kehebatanmu
Tak pantas bersanding denganmu

Sempat aku terhasut
Akupun mulai meragukan diriku sendiri
Beranggapan mungkin aku berlebihan
Terlalu terbawa oleh perasaan
Sehingga membuat hatiku terkuasai oleh harapan

Lah aku mah apa atuh,
Cuma perempuan pendosa lagi miskin ilmu agama
Mana pastas bersanding denganmu yang teramat istimewa
Begitulah kira-kira isi kepalaku

Hal itu semakin menggema dalam kepala
Membuatku hampir gila
Kepalaku bersuara, mengatakan bahwa aku tak mampu
Tapi hatiku tak mau tau
Aku akan membuktikan bahwa semua itu keliru
Aku pantas, dan aku layak bersamamu



*tercipta saat tanda tanya dihatiku semakin membeku.

Kamis, 01 Oktober 2015

Pemeriksaan HbsAg Rapid Test



Pemeriksaan HbsAg Rapid Test


 








DISUSUN OLEH :
ANINDITA RUKMANA D                       P17434113005
BIDARA RIANI                                         P17434113006
CLAUDIA PRAMUDYA N                      P17434113007
DEWI KEN SETYO NEGARI                             P17434113008
SRI TANTI EKA PUTRI S                       P17434113034
REGULER A / SEMESTER IV


PROGRAN STUDI DIII ANALIS KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2014/2015

Jangan Mau Gagal Move On



“Ra, menurut kamu move on itu gampang nggak sih?” seseorang bertanya kepadaku.
Mungkin tak hanya temanku itu yang bertanya, tapi banyak juga diantara kita yang sebenarnya memiliki pertanyaan yang serupa. “gimana sih caranya biar cepet move on?”
Ijinkan aku bertanya “move on dari apa dulu nih? Dari mantan? Gebetan yang nggak kesampean? Oalaaaaah.. kalo itu sih gampang-gampang susah heheee” . Dibilang gampang karna sebenarnya ada banyak hak yang bisa kita lakukan untuk terbebas dari jeratan masa lalu. Yang bikin susah sebenernya kita sendiri. Kita tau itu salah, tapi masih terasa berat untuk melangkah. Benaaar??

Pemeriksaan Rematoid Factor (RF) semi kuantitatif



Pemeriksaan Rematoid Factor (RF) semi kuantitatif


 








DISUSUN OLEH :
ANINDITA RUKMANA D                       P17434113005
BIDARA RIANI                                         P17434113006
CLAUDIA PRAMUDYA N                      P17434113007
DEWI KEN SETYO NEGARI                 P17434113008
SRI TANTI EKA PUTRI S                       P17434113034
REGULER A / SEMESTER IV


PROGRAN STUDI DIII ANALIS KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2014/2015

Jumat, 25 September 2015

Buat apa bikin Path?

Jaman sekarang siapa sih yang nggak punya smartphone? Hampir semua orang punya, bahkan terkadang bisa lebih dari satu. Ya, entah itu kebutuhan atau hanya gengsi menuruti gaya hidup saja tapi smartphone emang udah jadi kebutuhan pokok bagi manusia kekinian :P

Dan nggak lengkap rasanya kalo punya smartphone tanpa punya aplikasi-aplikasi media social masa kini yang lagi nge-hitzzt !! dari mulai facebook, twitter, whats up, BBM, LINE, instagram, snapchat, kik, path, tumblr, aks.fm. Apa lagi ya? Hhmmm.. Mungkin masih banyak sosmed yang belum aku sebutin, abis aku taunya cuma itu aja sih hehee. Dari sekian sosmed yang aku sebutin di atas, aku ‘cuma’ punya lima. Kelima akun tersebut adalah facebook, BBM, LINE, instagram, dan tumblr. Standar banget kan untuk ukuran anak jaman sekarang, bahkan bisa dibilang ketinggalan jaman. Twitter aja nggak punya, path apalagi hahaaaa.

Pernah sih ditegur sama temen suruh up-grade sosmed biar nggak kudet katanya. Tapi ya mau buat apa gitu lo. Dan soal Path, nah ini bisa dibilang media social yang paling digandrungi oleh anak muda masa kini. Ada berbagai hal yang bisa dilakukan disana nggak cuma sekedar up-date status aja, tapi juga bisa share lokasi (check-in), share apa yang lagi ditonton, didengerin, dan lain-lain yang aku nggak tau (ya maklum aku kan udah bilang kalo aku nggak punya akun kaya gini :P)
Ada alasan kenapa aku gamau punya path. Dulu aku sempet punya, beberapa hari kemudian aku hapus. Kenapa? Karna aku nggak suka. Titik. Kenapa aku nggak suka? Lah, ini yang kayanya menarik untuk dibahas.

Menurut aku pribadi, Path adalah media untuk unjuk kebolehan alias ajang pamer (Sekali lagi aku bilang bahwa ini pendapatku pribadi, jadi jangan dibawa perasaan yes, kalo bahasa sekarang sih gausah baper).

Kebanyakan postingan di Path berisi keterangan semacam dan serupa  ini, “Subhanallah segarnya udara malang( sambil selfie muka ceria yang menandakan dia lagi liburan di Malang) , bahagia itu sederhana cukup bisa makan sepuasnya di hollycow, nggak perlu tempat yang mewah cukup dinner denganmu di samping menara Eiffel pun cukup membut aku bahagia” dan kalimat ambigu bahagia sederhana lainnya . Sederhana mbahmu lek !!  gatau kenapa aku geli banget baca-baca caption semacam itu, ini orang maksudnya apa? Tujuan dan motivasinya apa ya nulis kaya gitu?
Selain merasa geli, membaca hal semacam itu juga bisa menimbulkan rasa iri. Misal, lagi liburan nih critanya. Aku buka path dan temen-temenku lagi pada “Nge-Trip” kesana kemari sedangkan aku cuma dirumah sambil belajar memasak. Kalo imanku nggak kuat, bisa aja aku iri, meri sama temenku yang hidupnya terlihat sangat sempurna. Bahkan bisa jadi aku malah membandingkan hidupku dengan orang lain, berburuk sangka pada Allah telah memberiku hidup yang tidak adil, alhasil aku menjadi manusia yang tidak bersyukur. Astaghrirullah....  


Nah, karna aku sadar diri bahwa jiwaku masih rapuh dan mudah sekali merasa iri maka aku memutuskan untuk tidak memiliki akun semacam itu. Mungkin ada orang lain akan menganggapku aneh,  Nggak jelas. Ndak papa, bukankah setiap insan memiliki prinsip masing-masing?  

Kamis, 24 September 2015

Ketika Rara Jatuh Cinta

duhai kamu,
seseorang yang selalu aku tunggu
sadarkah kamu bahwa disini aku selalu merindu
tak pernah ku malu untuk menyebut namamu
dalam setiap bait doaku
berharap Allah akan berbaik hati dan menjadikanku permaisurimu

namun semua tak perlu buru-buru
karna kutau akupun belum mampu
belum cukup bekalku untuk hidup bersamamu
menemanimu melewati batas waktu

kini, aku masih merangkak
berusaha menggapai apa-apa yang belum aku tau
belajar pada dunia arti hidup sesungguhnya
hingga nanti aku mampu untuk berjalan
dan pada akhirnya nanti kau akan mengajaku berlari bersama menuju Jannah-Nya
tunggulah aku, tungguuu~


-ditulis di rumah tercinta pada malam idul Adha-

Senin, 20 April 2015

LAPORAN PRAKTIKUM IMUNOSEROLOGI CRP ( COMPLEMENT REACTIVE PROTEIN )

LAPORAN PRAKTIKUM IMUNOSEROLOGI
CRP ( COMPLEMENT REACTIVE PROTEIN )
logo poltekes warna








DISUSUN OLEH
ANINDITA RUKMANA DAMAYANTI              (P17434113005)
BIDARA RIANI                                                        (P17434113006)
CLAUDIA PRAMUDYANINGRUM                    (P17434113007)
DEWI KEN SETYO NEGARI                                (P17434113008)
SRI TANTI EKA PUTRI SUBARJO                     (P17434113034)
REGULER A SEMESTER IV

Minggu, 12 April 2015

hanya sekadar kemangkelan saja

Ada yang bilang perasaan itu tidak untuk diumbar, namun untuk sebagian orang  memendam perasaan adalah hal bodoh. Mana yang benar? Untuk mengatakan bahwa ini ataupun itu yang benar rasanya tak etis sebab bukankah  setiap orang mempunyai prinsip masing- masing, dan saya yakin bahwa setiap prinsip lahir dari hal-hal kecil di sekeliling kita, jadi maksudnya seorang nelayan yang hidup di laut maka akan berbeda prinsip dengan petani yang sejak lahir memang sudah hidup di gunung. Berbeda, jelas sekali berbeda.
Kalau aku termasuk yang memendam perasaan atau bukan? Naah ini menarik.

Kamis, 26 Maret 2015

sebatas sajak



Biarpun kota makin riuh dengan serunya
Namun nyatanya tetap tak mampu meredam bisikan rasaku
Sekuat apapun aku membungkam
Mereka terus saja bersua
Berteriak hendak lepas
Menelusuri labirin

Selasa, 24 Maret 2015

Tidak Perlu Judul !!


Berawal dari event “kampus 3 cup” yaitu event tahunan yang diadakan di kampus 3 poltekkes semarang. Pada event ini diadakan berbagai jenis lomba di bidang olahraga, dan tentu saja tak ada satu cabang olahragapun yang aku wakili. Alias aku tereleminasi hahahaa. *ketawasakithati
Yaa  aku emang sama sekali nggak bakat soal olahraga, dulu aja waktu SD malah sering pinsan waktu pelajaran olahraga bahkan upacara bendera juga pinsan. Ah payah banget lah aku pokoknya kalo soal olahraga. Satu-satunya olahraga yang bisa aku ikuti cuma senam lantai, eh renang juga sih.. dikit tapi :P
Kalo emang aku nggak bisa expert dibidang olahraga itu bukanlah suatu hal yang perlu  khawatirkan, tapi yang aku takutkan adalah kenyataan bahwa aku sendiri nggak tau aku expert dibidang apa atau dengan kata lain AKU NGGAK TAU BAKATKU APAAAAAA !!!!!!!!! coba

Selasa, 10 Maret 2015

Bolehkan aku iri?



Aku tidak pernah iri kepada wanita yang jelita parasnya
Aku tidak pernah iri kepada wanita yang aduhai tubuhnya
Aku tidak pernah iri kepada wanita yang biasa keluar masuk salon demi keindahan raga
Aku tidak pernah iri kepada wanita yang kepopulerannya tiada tara
Aku tidak pernah iri kepada wanita yang yang nge- hitz mengikuti massa

Rabu, 25 Februari 2015

Ini profesiku, mana profesimu?

Rasanya masih sedikit masyarkat yang mengetahui dan paham  mengenai analis kesehatan, ketika sebagian besar masyarakat kita masih terjebak dengan paradigma bahwa tenaga kesehatan itu sebatas dokter, perawat, bidan saja. Padahal selain itu masih banyak profesi kesehatan lainnya yang jarang terekspose, salah satunya Analis kesehatan atau yang belakangan ini berganti nama menjadi “Teknik Laboratorium Medik”.  Profesi ini memang masih jarang dan asing, sehingga sering sekali saya mendapat  pertanyaan “kuliah dimana? Analis kesehatan itu apa ya? Ngapain aja? Peluangnya gimana?” dan pertanyaan-pertanyaan sejenisnya.

Selasa, 24 Februari 2015

Jomblo itu Keren kok

Jomblo adalah keadaan dimana seseorang tidak sedang dalam menjalin hubungan special/ asmara dengan lawan jenis. Aku sendiri nggak mengerti kenapa namanya harus jomblo, kenapa nggak single? Lajang? Bukankah itu lebih familiar? Kalo dulu waktu aku kecil setauku jomblo itu buah kelapa yang jatuh sebelum tua (belum siap konsumsi) dan sekarang jomblo diartikan sebagai seseorang yang tidak sedang berada dalam sebuah hubungan special dengan lawan jenis, alias nggak punya pacar, atau anak sekarang menyebutny tuna asmara. Dan gatau kenapa sekarang orang akan

Jumat, 20 Februari 2015

Tips hemat cermat ala anak kos

Pemasukan yang tidak sesuai dengan pengeluaran seringkali menjadi penyebab ‘bokek’nya anak kos, terutama di tanggal tua. Aku sendiri juga anak kos jadi paham betul asam manisnya kehidupan kos. Bagi mereka yang orang tuanya berada dan siap memberikan apapun dan berapapun mungkin tidak akan mengalami kesulitan, namun bagi yang pas-pasan pasti akan ada masa dimana bisa makan sama telur saja sudah alhamdulilah. Ironis memang _-
Kalau cuma buat makan saja mungkin akan cukup, tapi kan hidup tidak melulu soal makan. Handphone,

Kamis, 29 Januari 2015

Metamorfosis sempurna



Ulat. Hewan kecil yang dianggap mengganggu bagi sebagian besar orang. Bahkan tak sedikit pula yang benci padanya. Ya, tampilannya yang kecil, berbulu dan menakutkan sering kali menyebabkan kehadirannya sangat tidak diinginkan. Ulat yang pada dasarnya adalah hewan yang bergerak dengan perutnya layaknya ular. Namun berbeda dengan ular yang dapat bergerak dengan gesit, ulat ternyata tidak mempunyai kemampuan seperti itu. Tubuhnya yang kecil tidak menjadi jaminan dia bisa perpindah tempat dengan cepat.
“tak bisakah kau jalan cepat sedikit, jangan seperti ulat”. Pernahkah mendengar kalimat sejenis itu? Dari berbagai jenis hewan lamban seperti keong, siput, entah mengapa ulat lebih sering digunakan sebagai perumpamaan. Dan makin hari makin banyak saja orang yang mengikutinya. Orang yang “klemar-klemer “ dianggap seperti ulat. Bahkan ada orang yang menganggap temannya seperti ulat karena temannya tersebut sering lola jika diajak berkomuniksi.
Jika ulat dianggap hewan yang sangat menjengkelkan dan perlu dihindari, lain halnya dengan kupu- kupu. Orang tidak akan jijik jika melihat kupu-kupu, mereka tidak menghindar, apalagi menjahui, justru beberapa dari mereka akan mengejar kupu-kupu tersebut. Bentuknya yang lucu, berwarna-warni, dan dapat terbang kesana-kemari menjadi daya tarik tersendiri. Cantik, dan mengagumkan.
Kupu-kupu dijadikan lambang keanggunan, kelembutan, dan berbagai keindahan lainnya. Sedangkan ulat tetap saja dianggap sebagai keburukan. Padahal pada dasarnya tidak pernah ada kupu-kupu yang tidak pernah menjadi ulat terlebih dahulu. Ya, ulat- kepompong- kupu-kupu. Salah satu metamorfosis sempurna yang diciptakan oleh Tuhan yang bisa digunakan sebagai bahan renungan bagi kita semua.
Ulat yang pada mulanya buruk, lelet, lambat dan dibenci semua orang bisa berubah wujud menjadi indah, dan disenangi oleh banyak orang. Tentu saja perubahan tersebut bukanlah perubahan yang bisa terjadi begitu saja. Untuk mencapai semua itu ulat perlu bersemedi, berpuasa, menahan diri, dalam wujud berupa kepompong. Jika dia mampu bertahan dalam maka ketika ia kembali membuka matanya, orang tidak akan mencacinya dan justru akan memuji dan mengaguminya.
Begitu juga  pada manusia, seseorang yang saat ini dianggap buruk, lamban, dan menjengkelkan belum tentu selamanya akan seperti itu. Tak perlu bersemedi layaknya ulat, tapi coba lebih mendengarkan orang lain, merubah kebiasaan buruk, dan sebagai gantinya lakukanlah kebaikan-kebaikan, dan tentu saja harus ulet, gigih, dan pantang menyarah.  Jika sudah begitu bukan tidak mungkin suatu hari akan membuat orang lain terkejut dengan segala perubahan, pencapaian, dan kesuksesannya.selamat bermetamorfosis semoga kita semua bisa menjadi kupu-kupu yang menawan :)

Selasa, 20 Januari 2015

cita-cita yang tak pernah tercita-citakan



Cita-cita merupakan sesuatu yang ingin dicapai dikemudian hari nanti. Aku pribadi mulai mengenal istilah cita-cita sejak masih kelas 1 SD. Waktu kecil  aku sering ditanya oleh guru ku, bu Mutmainah namanya. Beliau dengan sabar menjelaskan pada kami yang waktu itu masih sangat kecil dan polos, bahwa kami harus mempunyai cita-cita.  Kemudian beliau menanyai kami satu persatu, kebanyakan temanku menjawab bahwa mereka ingin menjadi dokter, polisi, tentara. Ya jawaban klise seorang anak ketika ditanya soal cita-cita. Tibalah giliranku beliau bertanya “ Rara kalau besar mau jadi apa?” aku lupa aku menjawab apa tapi yang pasti waktu itu aku sama sekali belum punya cita-cita. Bahkan membayangkan pun aku belum bisa.