I.
Tujuan
Menentukan keefektifan daya hambat suatu
zat anti mikroba sebagai antisepktik atau desinfektan.
II.
Prinsip
Mengevaluasi daya anti mikroba suatu
desinfektan dengan memperkirakan potensi dan efektifitas desinfektan
berdasarkan konsentrasi dan lamanya kontak terhadap kuman dan
membandingkannya
terhadap fenol standard yang disebut koefisien fenol.
III.
Dasar Teori
Fenol merupakan zat pembaku daya antiseptik obat
lain sehingga daya antiseptik dinyatakan dengn koefisien fenol. Koefisien fenol
merupakan sebuah nilai aktivitas germisidal suatu antiseptik dibandingkan
dengan efektivitas germisidal fenol. Aktivitas germisidal adalah kemampuan
suatu senyawa antiseptik untuk membunuh mikroorganisme dalam jangka waktu
tertentu. Fenol merupakan salah satu germisidal kuat yang telah digunakan dalam
jangka waktu panjang. Efektivitas senyawa antiseptik sangat dipengaruhi oleh
konsentrasi dan lama paparannya. Semakin tinggi konsentrasi dan semakin lama
paparan akan meningkatkan. efektivitas senyawa antiseptik. Koefisien fenol yang
kurang dari 1 menunjukkan bahwa bahan entimikrobial tersebut kurang efektif
dibanding dengan fenol. Dan sebaliknya, jika koeisien fenol lebih dari 1 maka
bahan mikrobial tersebut lebih efektif jika dibandingkan dengan fenol. Mekanisme
Kerja Fenol sebagai desinfektan yaitu dalam kadar 0,01%-1% fenol bersifat
bakteriostatik. Larutan 1,6% bersifat bakterisid, yang dapat bersifat
mengadakan koagulasi protein.
Uji fenol koefisien merupakan uji yang digunakan
untuk membandingkan aktifitas antimicrobial suatu senyawa kimia dibandingkan
dengan fenol pada kondisi yang standar. Sejumlah pengenceran seri dari bahan
kimia yang akan di uji dilakukan dengan pembanding fenol murni yang dilakukan
pada tabung reaksi steril. Sejumlah kultur murni mikroorganisme standar unuk
tes seperti Staphylococcus aureus atau Salmonella typhi ditambahkan pada setiap
tabung. Subkultur dari mikroorganisme tersebut dibuat dari setiap pengenceran
desinfektan uji dalam media cair steril pada interval 5, 10 dan 15 menit setelah
mikroorganisme dimasukkan pada desinfektan. Semua subkultur diinkubasi pada
suhu 37 ºC selama 24 jam dan diamati keberadaan atau ketidak beradaan
pertumbuhannya.
Perbedaan Antiseptika
dengan Desinfektan yaitu :
Antiseptik
atau germisida adalah senyawa kimia yang digunakan untuk membunuh atau
menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada jaringan yang hidup seperti pada
permukaan kulit dan membran mukosa.
Disinfektan
adalah bahan kimia yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau
pencemaran oleh jasad renik atau obat untuk membasmi kuman penyakit.
Antiseptik
berbeda dengan antibiotik dan disinfektan, yaitu antibiotik digunakan untuk
membunuh mikroorganisme di dalam tubuh, dan disinfektan digunakan untuk
membunuh mikroorganisme pada benda mati. Hal ini disebabkan antiseptik lebih
aman diaplikasikan pada jaringan hidup, daripada disinfektan. Penggunaan
disinfektan lebih ditujukan pada benda mati, contohnya wastafel atau meja. Namun, antiseptik yang kuat dan dapat
mengiritasi jaringan kemungkinan dapat dialihfungsikan menjadi disinfektan
contohnya adalah fenol yang dapat digunakan baik sebagai antiseptik maupun
disinfektan.Penggunaan antiseptik sangat direkomendasikan ketika terjadi
epidemi penyakit karena dapat memperlambat penyebaran penyakit.
IV.
Alat dan Bahan
Alat
|
Bahan
|
1.
Tabung reaksi
2.
Rak tabung
3.
Ose Bulat
4.
Pipet ukur
5.
Bunsen
6.
Korek api
7.
Stopwatch
|
1.
Suspensi
Bakteri
2.
Medium NB
3.
Fenol
4.
Sampel
Desinfektan/ Antiseptik
5.
Aquadest
steril
|
V.
Cara Kerja
1.
Menyiapkan semua
alat dan bahan yang akan digunakan
2.
Membuat larutan
baku fenol kemudian melakukan pengenceran konsentrasi (fenol : aquades steril)
sesuai kebutuhan. (Misalnya 1:80,
Membuat larutan persediaan baku fenol 5% dengan cara menimbang 2,5 g
fenol dalam 50 ml air suling steril. Kemudian dilakukan pengenceran konsentrasi
menjadi 1:80 dengan mempipet 12,5 ml larutan fenol 5% ditambahkan dengan 37,5
ml air suling steril pada tabung steril ukuran 25 x 150 mm)
3.
Melakukan
pengenceran larutan sampel desinfektan / antiseptik dengan pipet ukur steril
yang berbeda-beda, konsentrasi pada setiap tabung steril berbeda-beda namun
volume totalnya sama tergantung kebutuhan. (Misalnya 1:80, 1:100, 1:150 dst)
4.
Memipet suspensi
bakteri 0,5ml pada setiap tabung fenol dan desinfektan dengan menggunakan pipet
ukur steril yang berbeda.
5.
Menginokulasikan
fenol dan desinfektan pada media NB, setiap konsentrasi diinokulasi pada
interval waktu 5 menit, 10 menit dan 15 menit.
6.
Semua subkultur
diinkubasi pada suhu 37 ºC selama 24 jam dan diamati keberadaan atau ketidak
beradaan pertumbuhannya.
VI.
Interpretasi Hasil
Pengamatan cara
inokulasi bakteri ke dalam disinfektan :
(+) keruh : ada
pertumbuhan
(-) jernih :
tidak ada pertumbuhan
Perhitungan
Koefisien Fenol :
Koefisien fenol
adalah hasil bagi dari faktor pengenceran tertinggi desinfektan dengan faktor
pengenceran tertinggi baku fenol yang masing-masing dapat membunuh bakteri uji
dalam jangka waktu 10 menit, tetapi tidak membunuh dalam jangka waktu 5 menit.
Contoh :
Desifektan
|
Pengenceran
|
Waktu inkubasi(menit)
|
|
5
|
10
|
||
Fenol
|
1:80
|
-
|
-
|
1:100
|
+
|
-
|
|
1:150
|
+
|
+
|
|
Contoh uji
Desinfektan A
|
1:100
|
-
|
-
|
1:150
|
+
|
-
|
|
1:200
|
+
|
+
|
Koefisien fenol
yang kurang dari 1 menunjukkan bahwa bahan entimikrobial tersebut kurang
efektif dibanding dengan fenol. Dan sebaliknya, jika koeisien fenol lebih dari
1 maka bahan mikrobial tersebut lebih efektif jika dibandingkan dengan fenol.
1xBet korean casino no deposit bonus codes,nodeposit bonus
BalasHapusThe bonus code 1xbet korean kadangpintar casino no deposit 1xbet bonus codes. One of the most 바카라 사이트 popular casino promotions and bonus codes for online
LuckyClub Casino Site | Play Online With $20 Free +
BalasHapusLuckyClub Casino is operated by the UK Gambling Commission and is one of the most popular casinos in the world. It is operated by luckyclub the BCLC and is owned